Piala Eropa 2020 merupakan pertandingan yang begitu dinanti oleh pecinta sepak bola dunia. 24 negara Eropa akan bersaing memperebutkan gelar juara di Euro 2020 yang mulai digelar pada 11 Juni mendatang. Ada sedikit perbedaan pada Piala Euro kali ini, dimana UEFA menambah jumlah pemain untuk masing-masing skuad menjadi 26 orang dari sebelumnya 23.
Kebijakan tersebut diambil guna mengurangi beban pemain, dikarenakan padatnya jadwal sepakbola klub akibat pandemic Covid-19. Hal ini sebagai bentuk antisipasi apabila ada outbreak virus corona dalam salah satu tim peserta.
Berikut ini daftar dan prediksi tim underdog EURO 2020 yang mungkin bisa membuat kamu tak percaya dengan kemampuan mereka.
- Swiss
Foto Timnas Swiss: 90min.com
Swiss disebut sebagai tim underdog di gelaran Euro kali ini. Swiss memang sudah menunjukkan perkembangan yang signifikan pada gelaran Euro 2016. Mereka berhasil mencapai babak 16 besar Piala Eropa, pertama kali dalam sejarah, meski takluk dari Polandia lewat adu penalti.
Tak berhenti sampai disitu, perkembangan yang signifikan dari tim asuhan Vladimir Petkovic ini terjadi di keempat UEFA Nations League 2018-2019. Mereka kalah dari Inggris lewat baba adu penalty pada perebutan tempat ketiga.
Kali ini Swiss akan berlaga di Euro 2020 dengan bergabung di grup A Bersama Italia, Wales, dan Turki. Swiss akan bertanding menghadapi Wales pada 12 Juni 2021. Dilansir dari boladunia.skor.id, berikut profil timnas Swiss, mencakup kiprah di Piala Eropa, pemain bintang, skuad, skema, profil pelatih, hingga prediksi di Euro 2020.
Kiprah piala Eropa
Timas Swiss debut di Euro pada 1996, namun sayang harus rela tersingkir pada babak grup. Kala itu La Natia harus berada di satu grup dengan tim-tim kuat seperti Inggris dan Belanda. Pada 2000 timnas Swiss harus absen karena tidak lolos kualifikasi. Kemudian mereka Kembali tampil pada 2004. Lalu pada 2008 Swiss tampil Kembali sebagai tuan rumah. Namun sayang, mereka Kembali harus gagal dan tersingkir di babak grup.
Saat menjadi tuan rumah, Swiss berhasil meraih kemenangan pertama di Euro dengan mengalahkan Portugal 2-0 lewat dua gol Hakan Yakin.
Kemudian pada 2012 Swiss Kembali gagal lolos kualifikasi. Terakhir Swiss mengikuti piala Eropa pada 2016. Saat itu menjadi pencapaian terbaik usai menjadi runner-up grup mendampingi timnas Prancis, lalu mencapai babak 16 besar, meski kalah 5-6 dari Polandia melalui adu penalti.
Pemian bintang
- Granit Xhaka
Granit Xhaka menjadi langganan timnas Swiss sejak masih belia. Dia memiliki pengaruh cukup penting di lini tengah skuad Vladimir Petkovic, meskipun tidak dalam performa terbaiknya bersama Arsenal musim ini.
Sejauh ini, Xhaka telah tampil di 92 pertandingan Bersama timnas Swiss di level senior. Dia dinilai tepat dengan permainan Petkovic untuk merebut bola dan memenangi penguasaan bola di lapangan tengah.
- Xherdan Shaqiri
Di lini tengah Xhaka dibantu Xherdan Shaqiri yang saat ini bermain di Liverpool. Meski jarang mendapatkan kesempatan bermain di level klub, namun Xherdan Shaqiri dianggap mampu membuat perbedaan di skuat Swiss.
Beberapa cacatan mengesanka Xherdan Shaqiri, yakni dengan menjadi urutan keenam pencetak gol terbanyak timnas Swiss (23 gol) sejak 2011.
- Yann Sommer
Kemudian ada Yann Sommer berada di posisi gawang sejak 2018, menggantikan Roma Burki. Sommer berhasil memperlihatkan kemampuannya Bersama Borussia Monchengladbach dalam tujuh tahun terakhir. Selain itu, kipper berusia 32 tahun itu cukup terampil untuk ikut membantu serangan dari bawah.
- Manuel Akanji
Manuel Akanji merupakan jantung dari pertahanan. Dia nilai sebagai pemain yang tepat untuk memimpin lini pertahanan Swiss dengan pengalamannya bersama Borussia Dortmund.
- Haris Seferovic
Haris Seferovic begitu diandalkan karena menjadi pemain yang berbahaya. Selain lihat mencetak gol, Seferovic juga kerap membagikan bola ke rekannya. Tentu ini akan sangat menguntungkan bagi pemain seperti Shaqiri dan Breel Embolo, yang mengandalkan kecepatan.
Profil pelatih
Pelatih Swiss adalah Vladimir Petkovic. Dia telah menangani Swiss sejak 2014 dan akan berakhir kontrak pada 2022. Selama melatih, Vladimir Petkovic telah mencatat 72 pertandingan. Dirinya sukses memenangi 39 pertandingan, 13 imbang, dan 20 kekalahan.
Sebelum melatih Swiss, pelatih berusia 57 tahun tersebut berkiprah di Liga Italia Bersama Lazio. Dia pun sukses mengantarkan Lazio juara Piala Italia 2012-2013.
Skuad
Foto underdog Swiss: boladunia.skor.id
- Pelatih: Vladimir Petkovic
- Kiper: Yann Sommer (Borussia Monchengladbach), Yvon Mvogo (PSV), Jonas Omlin (Montpellier), Gregor Kobel (Stuttgart)
- Belakang: Ricardo Rodriguez (Torino), Manuel Akanji (Borussia Dortmund), Nico Elvedi (Borussia Monchengladbach), Silvan Widmer (Basel), Loris Benito (Bordeaux), Kevin Mbabu (Wolfsburg), Eray Comert (Basel), Becir Omeragic (Zurich), Fabian Schar (Newcastle United), Jordan Lotomba (Nice)
- Tengah: Granit Xhaka (Arsenal), Xherdan Shaqiri (Liverpool), Steven Zuber (Eintracht Frankfurt), Denis Zakaria (Borussia Monchengladbach), Remo Freuler (Atalanta), Edimilson Fernandes (Mainz), Djibril Sow (Eintracht Frankfurt), Christian Fassnacht (Young Boys), Dan Ndoye (Nice), Andi Zeqiri (Brighton), Admier Mehmedi (Wolfsburg), Ruben Vargas (Ausburg)
- Depan: Haris Seferovic (Benfica), Breel Embolo (Borussia Monchengladbach), Mario Gavranovic (Dinamo Zagreb).
Skema
Foto skema: boladunia.skor.id
- Kiper: Yann Sommer
- Belakang: Nico Elvedi, Manuel Akanji, Fabian Schar
- Tengah: Silvan Widmer, Remo Freuler, Granit Xhaka, Ricardo Rodriguez, Xherdan Shaqiri
- Depan: Breel Embolo, Haris Seferovic
Prediksi di Piala Eropa 2020
Swiss memiliki peluang yang sangat kecil di Euro 2020, bahkan bisa dikatakan sangat mustahil. Namun kesempatan timnas Swiss lolos dari fase grup sangat besar. Mereka menjadi favorit kedua setelah Italia di grup A.
Saat ini Swiss diisi oleh pemain-pemain yang cukup kuat seperti Granit Xhaka, Haris Seferovic, Xherdan Shaqiri, serta Manuel Akanji. Jelas ini menjadi nilai tambah Swiss di Piala Eropa 2020.
Timnas Swiss kali ini diyakini tidak angkat koper lebih awal di Euro 2020. Setidaknya, mereka bisa meraih catatan yang lebih baik dari tahun 2016 yang hanya mencapai babak 16 besar.
- Belgia
Foto timnas Belgia: youtube.com/ FOOTBALL TEAM
Belgia menjadi salah satu kandidat kuat di Euro 2020. Pasalnya timnas Belgia dihuni pemain-pemain ternama seperti Eden dan Thorgan Hazard, Kevin De Bruyne, Romelu Lukaku, Youri Tielemans, dan kawan-kawan. Seperti yang diketahui pula bahwa Belgia merupakan juara ketiga Piala Dunia 2018 sekaligus tim yang menempati peringkat pertama FIFA.
Lini sekarang ini menjadi kunci Belgia di Euro 2020, hal ini dikarenakan banyaknya penyerang The Red Devils tengah berada dalam performa terbaik di musim 2020/21 ini.
Meski begitu, Belgia punya catatan kelam yang harus dihindari di Euro 2020, tepatnya pada lima tahun silam di Euro 2016 kala terhenti di perempatfinal dari tim non unggulan yakni Wales. Selama babak kualifikasi Euro 2020, perjalanan Belgia sangat mulus dengan mengantongi 10 kemenangan dalam 10 laga dengan selisih 37 gol yang berasal dari memasukkan 40 gol dan kebobolan tiga gol saja atau yang menjadi terbaik selama kualifikasi. Berikut informasi lengkapnya seperti dilansir dari indosport.com.
Perkiraan formasi
Roberto Martinez merupakan salah satu penganut formasi tiga bek. Bahkan di UEFA Nations League dan kualifikasi Euro 2020, pria berkebangsaan Spanyol ini kerap menggunakan formasi tiga bek, yakni 3-4-2-1.
Belgia (3-4-2-1): Thibaut Courtois; Toby Alderweireld, Jason Denayer, Jan Vertonghen; Thomas Meunier, Axel Witsel, Youri Tielemans, Yannick Carassco; Kevin De Bruyne, Eden Hazard; Romelu Lukaku.
Prediksi di Euro 2020
Di Euro 2016, Belgia terhenti di perempatfinal. kala itu The Red Devils tumbang di tangah tim non unggulan Wales. Padahal saat itu, Belgia sudah dihuni oleh generasi emasnya yang tengah terbang tinggi di level klub.
Namun pada Piala Dunia 2018, Belgia mampu melangkah lebih jauh dan mencetak sejarah dengan menembus semifinal dan finis sebagai juara ketiga Piala Dunia 2018. Menariknya dengan generasi yang tidak begitu jauh dari Piala Dunia 2018, dengan skuat Euro 2020 ini, generasi emas Belgia yakin bisa menyamai atau bahkan melampaui pendahulunya yang menjadi Runner Up Euro 1980. Jadi prediksi ini buka isapan jempol belaka.
- Ukraina
Foto Timnas Ukraina: sillyseason.com
Ukraina berhasil menjalani fase kualifikasi Piala Eropa 2020 dengan sangat baik. Mereka menjadi salah satu tim yang tak terkalahkan dan sanggup finis di atas sang juara bertahan, Portugal. Tak heran memang, Ukraina memiliki catatan yang cukup baik. Ukraina lolos ke putaran final Piala Eropa 2020 dengan cara yang cukup spesial. Mereka lolos langsung dari babak kualifikasi untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Di edisi 2012, Ukraina lolos sebagai tuan rumah bersama dengan Polandia. Di edisi 2016, Ukraina lolos setelah menang agregat 3-1 dalam play-off melawan Slovenia. Meski begitu Ukraina juga pernah mengalami kegagalan. Sebagai negara independen, bukan bagian dari Uni Soviet, Ukraina gagal lolos di Euro 1996, 2000, 2004, dan 2008. Di tiga edisi setelah itu, termasuk 2020 ini, Ukraina selalu lolos ke putaran utama.
Pada Grup D Euro 2012, Ukraina kalah bersaing dengan Inggris dan Prancis. Di Grup C Euro 2016, Ukraina kalah bersaing dengan Jerman, Polandia, serta Irlandia Utara, dan finis sebagai juru kunci. Kali ini, mereka siap berusaha untuk meraih prestasi yang lebih baik.
Berikut info lengkapnya, seperti dilansir dari bola.com.
Pelatih Andriy Shevchenko
Andriy Shevchenko merupakan salah satu di antara striker terbaik yang pernah dimiliki Ukraina. Dia merupakan seorang penyerang hebat, dan pernah menjuarai Liga Champions 2003 serta meraih Ballon d’Or 2004 ketika masih memperkuat AC Milan.
Kini dia menjadi pelatih sukses, Sheva menjabat asisten pelatih Timnas Ukraina dari 16 Februari 2016 hingga 15 Juli 2016. Dia kemudian diangkat menjadi pelatih kepala pada 15 Juli 2016.
Di usia 39, dia dipercaya menggantikan Mykhaylo Fomenko, yang gagal membawa Ukraina berprestasi di Euro 2016. Mantan bek Italia dan AC Milan, Mauro Tassotti, merupakan asisten pelatih ketika Shevchenko masih di Milan, menjadi salah satu staf kepelatihannya. Pada 14 Oktober 2019, Shevchenko membawa Ukraina lolos ke Piala Eropa 2020 usai meraih kemenangan kandang 2-1 atas Portugal.
Pemain bintang, Andriy Yarmolenko
Andriy Yarmolenko merupakan penyerang sayap yang memperkuat West Ham di Inggris. Dia memiliki kemampuan finishing dan passing yang cukup mumpuni. Dalam 86 kali penampilannya, Yarmolenko berhasil mencetak 37 gol. Hingga kini dia masih menjadi pencetak gol di timnas Ukraina.
Diketahui dia cuma kalah dari Shevchenko, pelatihnya sekarang, yang mencetak 48 gol dalam 111 penampilan selama periode 1995-2012.
Prediksi di Euro 2020
Hasil impresif yang mereka raih di Grup B Kualifikasi Piala Eropa 2020 adalah bukti bahwa Ukraina menjadi tim terbaik dan solid. Ukraina finis sebagai juara grup, di atas Portugal, Serbia, Luksemburg, dan Lithuania. Ukraina menang enam kali dan tak terkalahkan dalam delapan pertandingan mereka. Ukraina juga mencetak 17 gol dan hanya kebobolan empat.
Berikut ini perjalanan Ukraina di Grup B Kualifikasi Piala Eropa 2020 :
- 22/3/2019: Portugal 0-0 Ukraina
- 25/3/2019: Luksemburg 1-2 Ukraina
- 7/6/2019: Ukraina 5-0 Serbia
- 10/6/2019: Ukraina 1-0 Luksemburg
- 7/9/2019: Lithuania 0-3 Ukraina
- 11/10/2019: Ukraina 2-0 Lithuania
- 14/10/2019: Ukraina 2-1 Portugal
- 17/11/2019: Serbia 2-2 Ukraina
- Kroasia
Foto timnas Kroasia: sillyseason.com
Kroasia berhasil meraih tiket ke Piala Eropa tahun ini setelah menjadi juara grup E pada fase kualifikasi. Sepanjang babak Kroasia tercatat meraih lima kemenangan, dua kali imbang, dan sekali kalah. Pasukan Zlatko Dalic itu sukses mengumpulkan 17 poin dan mencetak 17 gol dengan hanya kebobokan 7 kali.
Euro kali menjadi edisi keenam yang diikuti Kroasia atau kelima secara beruntun setelah 2004, 2008, 2012, 2016. Kroasia memulai debut di Piala Eropa pada edisi 1996.
Kroasia diyakini masih akan diperkuat pemain berkualitas semisal Luka Modric, Ivan Rakitic, Mateo Kovacic, hingga Ivan Perisic. Selain itu ada punya nama baru yang siap menggebrak di Piala Eropa 2020 yakni Bruno Petrovic.
Euro 2020 ini mungkin menjadi yang cukup berat bagi Kroasia. Tergabung di Grup D, Kroasia akan bersaing dengan tuan rumah selama fase grup yakni Inggris dan juga akan menghadapi Ceska.
Berikut info lengkapnya seperti dilansir dari liputan6.com.
Pelatih: Zlatko Dalic
Zlatko Dalic berhasil membuat Kroasia menjadi tim yang begitu ditakuti di Eropa. Sejak ditunjuk menjadi pelatih Kroasia pada 2017, dia berhasil memperlihatkan kemampuannya sebagai seoarng pelatih.
Terpilihnya Zlatko Dalic sebagai pelatih sempat menimbulkan pertanyaan. Pasalnya dia belum pernah menukangi tim nasional atau klub elite dalam sejarah kariernya. Namun, keraguan itu berhasil dibungkam Dalic setelah membantu Kroasia menjadi runner-up di Piala Dunia 2018.
Pemain Bintang: Bruno Petkovic
Bruno Petkovic sebenarnya nama baru di skuad Kroasia. Pemain berusia 25 tahun itu memulai debutnya pada 21 Maret 2019 di Kualifikasi Piala Eropa 2020. Kala itu, Zlatko Dalic memanggil Petkovic untuk menggantikan Marko Pjaca yang cedera. Namun siapa sangka, dia bermain begitu apik. Berkat dirinya Kroasia berhasil meraih tiket Piala Eropa 2020 dengan status juara grup.
Memiliki postur tubuh 193 cm menjadi keuntungan buat Petrovic, khususnya dalam bola-bola udara. Terlebih dia memiliki akurasi tembakan yang mematikan.
Perjalanan ke Piala Eropa 2020
Kroasia meraih tiket Piala Eropa 2020 berbekal juara Grup E pada babak kualifikasi. Kroasia berhasil mengumpulkan 17 poin hasil lima kemenangan, dua kali imbang, dan sekali kalah.
Berikut ini hasil pertandingan Kroasia selama babak penyisihan Piala Eropa 2020:
- 16/11/2019 – Kroasia 3-1 Slovakia
- 13/10/2019 – Wales 1-1 Kroasia
- 10/10/2019 – Kroasia 3-0 Hongaria
- 9/9/2019 – Azerbaijan 1-1 Kroasia
- 6/9/2019 – Slovakia 0-4 Kroasia
- 8/6/2019 – Kroasia 2-1 Wales
- 24/3/2019 – Hongaria 2-1 Kroasia
- 21/3/2019 – Kroasia 2-1 Azerbaijan
Perkiraan skuad
- Kiper: Lovre Kalinic, Dominik Likakovic, Simon Sluga
- Belakang: Tin Jedvaj, Borna Barisic, Karlo Bartolec, Duje Caleta-Car, Mile Skoric, Dario Melnjak, Dino Peric, Josip Juranovic
- Tengah: Mateo Kovacic, Marcelo Brozovic, Milan Badelj, Marko Rog, Mario Pasalic, Nikola Vlasic, Ivan Rakitic, Luka Modric
- Depan: Ivan Perisic, Ante Rebic, Bruno Petrovic, Mislav Orsic, Andrej Kramaric.
- Swedia
Di Euro 2020 Ini merupakan tahun ke-6 Swedia berpartisipasi diajang bergegsi tersebut. Sejak kali pertama ikut pada 1992. Kala itu, mereka berstatus sebagai tuan rumah. Di Euro 2020 ini menjadi babak baru bagi Swedia sepeninggalan bomber Zlatan Ibrahimovic.
Seperti yang diketahui bomber Zlatan Ibrahimovic merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah tim nasional Swedia dengan 62 gol. Meski begitu, mereka tidak kendur, terbukti pada Piala Dunia 2018 di Rusia, tanpa Ibrahimovic, Swedia melaju hingga perempat final sebelum disingkirkan Inggris.
Saat kualifikasi Piala Eropa 2020, Swedia bermaterikan pemain senior seperti Sebastian Larsson (33), kapten Andreas Granqvist serta Ola Toivonen (31). Di sisi pemain muda, Andersen memasukan nama Emil Forsberg (26), John Guidetti (26) dan Victor Lindelof (23). Swedia masuk Grup E pada Piala Eropa 2020. Mereka satu grup dengan Polandia, Spanyol, dan pemenang play-off jalur B.
Berikut informasi lengkapnya yang dilansir dari bola.com.
Pelatih : Janne Andersson
Sebelum akhirnya menjalani karier sebagai pelatih Swedia, Janne Andersson mengasah kemampuan berlatihnya di beberapa klub lokal Swedia. Tercatat, ada Alets IK, Halmstads, Laholms, Orgyte, dan IFK Norrkoping pernah merasakan tangan dingin pelatih terbaik urutan ke-47 versi Four Four Two pada 2016 tersebut.
Andersson mengantarkan Norrkoping menjadi juara Liga Swedia pada musim 2015. Gelar tersebut merupakan yang pertama bagi Norrkoping sejak 26 tahun terakhir. Kesuksesannya itu membuat federasi sepak bola Swedia menunjuknya sebagai pelatih timnas.
Dibawah asuhannya, Swedia tampil menjadi tim atraktif yang tidak hanya mengandalkan strategi bertahan saat bertemu tim-tim tangguh. Meski sempat kalah 0-3 dari Spanyol, Swedia finis di urutan kedua Grup F Kualifikasi Euro 2020.
Pemain Bintang : Emil Forsberg
Swedia memiliki pemain unggulan, Emil Forsberg yang bermain bagi RB Leipzig di Jerman. Kehadirannya membuat Swedia begitu kuat. Bagaimana tidak pemain berusia 26 tahun itu telah menyarangkan lima gol dari 10 kali main bagi Leipzig di Liga Jerman.
Di timnas Swedia, Forsberg lebih berperan sebagai pengumpan. Ditempatkan di sisi kiri, tugasnya adalah memimpin serangan dari sisi sayap untuk kemudian mengirim umpan matang kepada Marcus Berg yang berposisi sebagai striker.
Jalan menuju Piala Eropa 2020
Swedia lolos ke putaran final Euro 2020 sebagai runner up grup F, di bawah Spanyol. Dari total 10 kali pertandingan, Swedia meraup 21 poin, hasil dari 6 menang, 3 imbang, 1 kalah.
Swedia memulai fase grup dengan kemenangan 2-1 atas Rumania, disusul hasil imbang 3-3 melawan Norwegia dan menang 3-0 atas Malta. Modal tiga laga tanpa kalah ternyata tak cukup membuat Swedia mampu mengalahkan Spanyol.
Oleh Tim Matador, Swedia digulung 0-3. Kekalahan menyakitkan itu diobati lewat kemenangan telak 4-0 atas Kepulauan Faroe.
Derby Skandinavia kembali terhelat ketika Swedia berjumpa Norwegia. Hasil pertandingan berakhir imbang 1-1.
Swedia menutup fase grup dengan kemenangan 3-0 atas Kepulauan Faroe. Pada matchday ke-9, mereka berhasil menahan imbang Spanyol 1-1.
- Portugal
Foto timnas Portugal: deccanherald.com
Setiap kali turnamen antarnegara Eropa itu digelar, Timnas Portugal kerap menyandang status sebagai satu di antara tim unggulan. Meski begitu, upaya Portugal untuk merengkuh titel juara tidak pernah berjalan mulus. Pada Piala Eropa 1996 dan 2004, langkah Timnas Portugal terhenti pada perempat final. Adapun edisi 1984, 2000, dan 2012 kandas pada fase semifinal.
Namun pada Piala Eropa 2016, mereka berhasil menjuarai Piala Eropa. Tentu saja pada Euro 2020 ini harapan yang sama mereka panjatkan. Berstatus sebagai juara bertahan, A Selecao dijagokan kembali merengkuh titel juara pada tahun ini. Apalagi, mereka berpeluang diperkuat pemain-pemain bintang yang meraih trofi juara pada empat tahun lalu, mulai Joao Moutinho, Eder, dan juga Cristiano Ronaldo.
Selain itu, Timnas Portugal memiliki pemain-pemain muda berkualitas, semacam Ruben Dias, Bernardo Silva, Ruben Neves, dan Joao Felix. Berikut info lengkapnya seperti dilansir dari bola.com.
Pelatih: Fernando Santos
Fernando Santos mulai melatih timnas Portugal pada 2014. Saat itu Fernando Santos menggantikan Paulo Bento, yang meninggalkan jabatan itu pada 11 September 2014. Kala itu kehadiran Santos diwarnai kontroversi. Dia dijatuhi larangan tampil dalam delapan laga, akibat kartu merah ketika masih menangani Yunani.
Santos diganjar kartu merah oleh wasit Benjamin Williams, karena dinilai melecehkan ofisial pertandingan ketika Timnas Yunani kalah adu penalti 3-5 (imbang 1-1) dari Kosta Rika pada laga 16 besar Piala Dunia 2014.
Tak diam saja, dia pun mengajukan banding kepada FIFA pada 24 September 2014, sayangnya ditolak. Dia lantas mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Pada 13 Oktober 2014, CAS mencabut untuk sementara sanksi yang dijatuhkan FIFA kepada Santos.
Pada 23 Maret 2015, CAS menetapkan keputusan final, yaitu mengurangi sanksi larangan tampil dalam delapan laga menjadi empat pertandingan, dengan dua di antaranya ditangguhkan untuk jangka waktu enam bulan dan akan diberlakukan jika Fernando Santos melakukan pelanggaran.
Meski sempat diragukan, dia berhasil membawa Portugal meraih tiket lolos ke putaran final Piala Eropa 2016. Timnas Portugal mengakhiri fase grup kualifikasi dengan nilai 21 dan catatan memasukkan-kemasukan 11-5 gol.
Dibawah binaannya, Portugal berhasil menjuarai UEFA Nations League 2018-2019 setelah mengalahkan Belanda dengan skor 1-0 pada partai final di Estadio do Dragao, 9 Juni 2019.
Pemain Kunci: Bernardo Silva
Timnas Portugal begitu lekat dengan sosok Cristiano Ronaldo. Berkat kontribusi penyerang Juventus tersebut, Portugal berhasil merengkuh titel juara Piala Eropa 2016 dan UEFA Nations League 2018-2019.
Namun bukan dia satu-satunya yang begitu diandalkan, ada beberapa lainnya salah satunya Bernardo Silva. Duel kontra Cape Verde di Estadio Antonio Coimbra da Mota, 31 Maret s2-15, menjadi laga perdana Silva bersama A Selecao. Namun, laga debut Bernardo Silva tak berakhir indah karena Timnas Portugal takluk 0-2.
Sejak saat itu dia dipercaya memperkuat Portugal. Namun pada Piala Eropa 2016, Silva harus absen karena dihantam cidera paha. Kemudian dia kembali dipanggil pelatih Timnas Portugal, Fernando Santos, untuk tampil di Piala Konfederasi 2017, Piala Dunia 2018, dan UEFA Nations League 2018-2019.
Di ajang UEFA Nations League 2018-2019, Bernardo Silva berhasil mencetak satu gol dan tiga assist dari lima laga. Berkat performanya itu, Silva dinobatkan sebagai pemain terbaik di turnamen tersebut.
Jalan menuju Piala Eropa 2020
Pada fase kualifikasi Piala Eropa 2020, Timnas Portugal tergabung di Grup B bersama Ukraina, Serbia, Luksemburg, dan Lithuania. Dihuni sederet pemain bintang, Portugal dijagokan bakal melenggang mudah ke putaran final
Nyatanya, A Selecao kerepotan memetik tiga poin. Pada laga perdana kontra Ukraina di Estadio da Luz, 22 Maret 2019, Timnas Portugal harus puas bermain imbang 0-0.
Pada laga kedua, Portugal masih belum mampu meraih hasil bagus. Meski diperkuat Cristiano Ronaldo, Timnas Portugal hanya mampu meraih hasil 1-1 kontra Serbia di Estadio da Luz, 25 Maret 2019.
Perlahan, A Selecao mulai memperlihatkan performa terbaiknya. Mereka berhasil membungkam Serbia dengan skor 4-2, menang 5-1 dan 6-0 atas Lithuania, serta mengalahkan Luksemburg dengan skor 3-0 dan 2-0.
Satu-satunya kekalahan yang diterima Timnas Portugal pada fase kualifikasi Piala Eropa 2020 adalah ketika melawat ke markas Ukraina, di NSC Olimpiyskiy Stadium, 14 Oktober 2019. Dalam laga tersebut, Cristiano Ronaldo dkk. menyerah dengan skor 1-2.
Meraih lima kemenangan, dua hasil imbang, dan sekali kalah dari delapan laga membuat Timnas Portugal lolos ke putaran final dengan status runner-up Grup B. Mereka mengoleksi 17 poin, tertinggal tiga angka dari Ukraina di urutan teratas.